Monday, February 21, 2011

> Menggambar Proyeksi Bangunan

By :Taufiqullah Neutron (Masteropik)

Uraian pada bagian ini merupakan uraian umum mengenai gambar
proyeksi bangunan. Gambar proyeksi yang diuraikan adalah gambar
proyeksi perspektif. Untuk dasar-dasar dari menggambar proyeksi dapat
dilihat dan dipelajari dalam buku-buku dasar menggambar teknik
bangunan.

Menggambar proyeksi perspektif adalah salah satu cara
pengungkapan ide/gagasan atau imajinasi yang sangat natural (dalam arti
sesuai dengan kemampuan pandangan mata) dan mudah dimengerti oleh
pemberi tugas atau orang lain yang bukan ahli bangunan/arsitek. Hal
tersebut disebabkan, gambar proyeksi perspektif memperlihatkan rencana
ruang-ruang (space) dan massa bangunan dalam bentuk tiga dimensi.

Untuk dapat membuat gambar proyeksi perspektif diperlukan pedoman
gambar kerja/bestek berupa; gambar denah, potongan melintang,
potongan memanjang, tampak depan, samping kiri, dan kanan dengan
skala yang benar.

Dengan kemampuan dan kemahiran menerapkan skala pada
gambar denah, potongan, dan tampak secara proyeksi perspektif, akan diperoleh
gambar proyeksi perspektif yang mendekati realita/kenyataan pandangan
terhadap rencana bangunan sebenarnya.

Pembuatan gambar proyeksi perspektif terdiri dari dua sudut pandang, yaitu;
1. Gambar proyeksi perspektif menggunakan dua titik lenyap setinggi mata orang
(ibarat orang memotret dengan berdiri tegak). Gambar proyeksi perspektif
model ini sering digunakan para arsitek untuk menggambar proyeksi
perspektif, karena obyek bangunannya tidak terlalu besar dan
menampakkan bentuk bangunan 3 (tiga) dimensi dengan jelas,

2. Pengambilan gambar perspektif menggunakan dua titik lenyap
dengan mata burung (bird eye). Gambar proyeksi perspektif dengan
model ini dilakukan bila obyek bangunannya besar sekali, dan bentuk
bangunan akan tampak semuanya, tetapi prosentasenya lebih banyak
terlihat bagian atap bangunan (ibarat orang memotret dengan memanjat
pohon yang tinggi atau naik di atas menara). Model proyeksi perspektif ini
jarang digunakan para arsitek karena tidak dapat menampakkan gambar
bangunan dengan jelas.




back to top