Monday, February 21, 2011

> Plesteran

By :Taufiqullah Neutron (Masteropik)

1. Syarat-Syarat Memplester Tembok:
a. Tembok yang akan diplester harus datar.
b. Sebelum memulai memplester tembok harus digaruk dengan
sapulidi dan dibersihkan dengan air tawar (air minum).
c. Tebal lapis plester hanya 1 @ 1,5 cm.
d. Adukan yang dipakai : 1 kapur : 1 tras : 3 pasir, bila perlu dapat
dibuat 1 semen: 3 pasir.

2. Pelaksanaan Memplester Tembok:

a. Tembok yang akan diplester dibagi dalam beberapa bagian (petakpetak).
b. Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan kepala
menonjol .± 3 cm dari bidang tembok, untuk merentangkan benang.
c. Jarak benang dari sisi tembok 1,5 cm dan bila ada tembok yang
menempel pada benang, maka temboknya harus dipahat dulu
supaya didapat plester sama tebal dan rata.
d. Di tempat-tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan benang
dibuat plester utama yang berhimpit dengan benang-benang tadi,
sebagai standar tebal plester.
e. Plester utama yang vertikal ini dibuat tiap-tiap jarak 1,00 meter.
Setelah ini selesai, benang dapat dilepas.
f. Diantara 2 lajur plester utama di isi penuh dengan adukan,
kemudian digores dengan penggaris besar dan lurus mulai dari
bawah ke atas untuk memperoleh bidang yang rata.
g. Kemudian bidang yang paling luar dilapisi dengan lapisan encer
(kapur + semen merah + air) sambil digosok dengan papan gosok
supaya permukaan standar yang rata, ini disebut mengaci.
h. Rusuk-rusuk dan sudut pertemuan plester tembok harus merupakan
sudut siku ( = 90 ) dan ini harus diplester dengan adukan 1 semen :
3 pasir supaya tahan benturan-benturan ringan.
i. Setelah lapis ini betul-betul kering, bidang permukaannya disapu
dengan kapur tohor sebanyak 3 kali, dan agar terlihat indah kapur
ini dicampur dengan zat pewarna yang sesuai dengan selera
pemilik bangunan

3. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan :

a. Bahan adukan plester seperti pasir, tras dan kapur yang telah
dicampur rata harus diayak dulu, supaya butiran-butiran kasar
tidak ikut bercampur.
b. Usahakan jangan menggunakan adukan bekas tembok lama
karena daya lekatnya kurang.
c. Pada pekerjaan mengaci, bila dalam ember kapur tadi air
kapumya sudah habis, hanya tinggal butiran-butiran kasar yang
harus dibuang dan diganti dengan campuran yang sarna dan
baru.

4. Cara memplester tembok lama:

a. Sebelumnya lapis plester tembok lama harus dikupas.
b. Siar tegak maupun siar datar harus digaruk sedalam ± 1,5 em.
c. Bagian bata tembok yang lumutan (licin) harus digaruk supaya
permukaannya kasar, agar lapis plester yang bam dapat melekat
dengan baik.
d. Bila ada bagian tembok yang terlalu kering, harus dibasahi
dengan air tawar.
e. Selanjutnya pelaksanaan memplester mengikuti langkah di atas
dari no. 1 sampai 9.





back to top