Thursday, February 17, 2011

> Tahap Kegiatan dalam Analisis Makna Puisi

By :Taufiqullah Neutron (Masteropik)

Tahap kegiatan dalam menganalisis makna puisi pada dasarnya merupakan tahap lanjutan dari kegiatan menganalisis bangun struktur puisi. Meskipun demikian, kegiatan analisis makna puisi dapat juga dilaksanakan secara terpisah dan hanya pada pengidentifikasian serta pembagiannya lebih mudah.  
Tahap kegiatan yang harus ditempuh pembaca saat menganalisis lapis makna puisi dapat dipaparkan sebagai berikut.
a. Bacalah puisi yang telah dipilih secara berulang-ulang. 

b. Berusaha memahami makna yang terkandung dalam judul puisi. 

c. Berusaha memahami gambaran makna yang ditampilkan penyair secara umum. 

d. Menetapkan kata-kata yang termasuk dalam kategori lambang dan kata-kata yang termasuk dalam kategori simbol maupun utterance. 

e. Berusaha memahami makna setiap simbol puisi yang menjadi objek analisis. 

f. Berusaha memahami makna yang terdapat dalam setiap baris puisi. 

g. Berusaha memahami hubungan makna antara baris puisi yang satu dengan baris puisi lainnya. 

h. Berusaha memahami satuan-satuan pokok pikiran, baik yang terkandung dalam sekelompok baris maupun satuan pokok pikiran yang terdapat dalam bait. Perlu diperhatikan dengan baik bahwa pokok pikiran atau subject matter, meskipun umumnya tertuang dalam bait, sering kali juga tertuang dalam sekelompok baris. Hal ini terjadi jika penyair tidak memberikan penanda bait sebagai penanda satuan pikiran yang ditampilkannya. 

i. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya. 

j. Berusaha memahami sikap penyair terhadap pembaca sewaktu menampilkan pokok-pokok pikirannya. Merangkum hasil pemahaman pokok pikiran, sikap penyair terhadap pokok pikiran, serta sikap penyair terhadap pembaca dalam satu paragraf atau lebih sesuai dengan jumlah pokok pikiran yang ada dengan menggunakan bahasa pembaca sendiri.  Pada tahap ini, pembaca pada dasarnya telah sampai pada tahap menganalisis totalitas makna puisi. Tahapan kerja tersebut tentu saja masih bersifat lentur, dalam arti masih bisa ditambah atau dikurangi. 




back to top